Senin, 24 November 2014

Sok Tahu!


Kita memang sok tahu!

Sesuatu yang tak pernah terduga, sesuatu yang tak pernah terpikirkan, sesuatu yang tak sesuai dengan impian, itulah yang aku dapat saat ini. Mungkin banyak di antara kalian merasakan hal yang sama. Ketika impian tak sesuai dengan realita, ketika apa yang dulu sering kita khayalkan tak sesuai dengan apa yang kita dapat sekarang, itu menjadi sebuah mimpi buruk yang tak kuasa kita cegah.

Aku, seorang gadis yang dulunya selalu bahagia, seorang gadis yang dulunya sering mendapat keberuntungan, seorang gadis yang dulunya selalu bersyukur atas segala yang tuhan kasih, untuk saat ini sudah tak bisa membendung kekecewaanku pada hidup. Kegagalan-kegagalan yang kualami untuk masuk universitas ternama membuatku marah pada tuhan, membuatku marah pada kedua orangtuaku, membuatku marah pada negara yang kacau ini, membuatku marah pada sekolah, membuatku marah pada orang-orang di sekitarku, dan membuatku marah pada diriku sendiri.

Aku merasa tuhan sedang menghukumku karena aku tak bisa berjuang maksimal, aku merasa tuhan enggan menolongku lagi dan aku merasa tuhan sedang menjauhiku.

Ketika aku melihat kekecewaan pada wajah mamah dan bapa, tiba-tiba saja aku membenci mereka, kenapa mereka kecewa? Kenapa mereka seperti menyesal memiliki anak sepertiku?

Aku marah pada negara ini, kenapa untuk sekolah saja kami mendapatkan kesulitan yang amat sangat? Kenapa universitas yang berkualitas rasanya sedikit sekali?
Kenapa sistem ini membuat kami jatuh dan sulit bangkit?

Ketika orang-orang bertanya aku kuliah di mana rasanya aku begitu kesal, kenapa mereka bawel sekali, kenapa mereka malah memandangku sebelah mata jika aku belum mendapat universitas atau aku hanya kuliah di universitas biasa saja? Kenapa ini semua rasanya terhina sekali bagi mereka?

Aku sadar ini salahku, aku sadar mungkin ini adalah buah dari kemalasanku selama ini, tapi aku tak mau disalahkan, ini bukan salahku, harusnya mereka mengerti ini semua bukan kesalahanku sepenuhnya!

Sahabat, teman, pacar, rasanya saat ini mereka tak berguna, tak ada yang bisa membuatku tenang, nasihat-nasihat mereka, motivasi-motivasi mereka, sepertinya sudah tak mempan lagi untuk hatiku.

Aku sadar ada yang tidak sehat dalam hatiku, aku sadar keimananku menurun dan aku merasa masalah ini begitu menyiksaku, tapi aku tak mau berusaha meningkatkan keimananku, aku tak mau berusaha mendekatkan diri pada tuhan karena aku sedang marah pada tuhan, dan tuhan sedang marah padaku.
Itulah keadaanku beberapa bulan yang lalu, keadaan dimana aku benar-benar terpuruk, keadaan dimana sesuatu yang tak diinginkan datang tepat disaat hatiku sedang kotor.

Kini aku sudah menjadi seorang mahasiswi di salah satu fakultas psikologi perguruan tinggi negri, perguruan tinggi yang dulu paling tak kuinginkan. Tapi saat ini, cahaya-cahaya yang sengaja tuhan rencanakan sedikit demi sedikit mulai terlihat, alasan-alasan tuhan menempatkanku di sini mulai bisa kufahami. Tak ada yang salah dari apa yang tuhan kasih, itulah yang harus selalu kita yakini. Kita manusia memang sok tahu, sok tahu mana yang terbaik buat kita, sok tahu apa saja yang akan membuat kita sukses, sok tahu jalan mana yang mesti kita lewati menuju impian kita, hingga saat rencana yang sudah jauh-jauh kita konsep tak sesuai dengan realita, kita kebingungan, kita terjebak dan kita marah pada hidup. Padahal sebenarnya tuhanlah yang paling mengenal kita, tuhan lah yang begitu tahu tabiat kita, karena tuhanlah yang memiliki dan menciptakan kita. So, syukurilah apapun yang kita miliki saat ini, ok?:)





3 komentar: